7.5.13

Strategi Pembelajaran


Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

J. R David dalam Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya,bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learningdan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008).
Tugas Anda, silakan kemukakan konsep dan contoh dari:
(1) exposition-discovery learning, dan
(2) group-individual learning

(1) Exposition-Discovery Learning adalah dua strategi yang berbeda. Pada pelaksanaannya Exposition Learning memposisikan guru sebagai penyampai informasi. Dimana guru sudah menyiapkan konten-konten yang akan dipelajari langsung oleh siswa hari itu. Peran siswa pada strategi ini hanya sebagai penerima bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dan dituntut untuk menguasainya tetapi tidak dituntut untuk mengolahnya terlebih dulu. Contoh penggunaan strategi ini ketika guru menggunakan metode ceramah.

Berbeda dengan Discovery Learning, dimana peran guru disini sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Siswa akan dituntut untuk menemukan konten pelajaran-nya sendiri. Dimana siswa akan belajar melalui berbagai aktivitas yang dilakukannya, sehingga ia mencari dan menemukan isi utama dalam pembelajarannya sendiri. Contoh penerapannya, ketika para siswa diminta oleh guru melakukan observasi dan membuat laporan hasil observasi yang didapatkannya.

(2) Individual Learning merupakan strategi pembelajaran dimana pembelajaran dilakukan secara individual oleh siswa secara mandiri. Segala hal yang berkaitan dalam pembelajaran ini sudah didesain untuk belajar sendiri, sehingga pembelajaran individual ini menuntut siswa untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya secara mandiri tanpa kerjasama dengan orang lain. Keberhasilan dari pembelajaran ini ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan, dimana individu dituntut untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan, kemampuan dan caranya sendiri. Contoh dari penerapan strategi pembelajaran ini adalah, belajar mandiri dengan media modul, kaset audio, cd interaktif, BSE, dsb. Dalam pelaksanaanya, pembelajaran ini akan menemukan kendala terhadap individu pebelajarnya. Individu tidak dapat bertanya dengan guru, tidak terbiasa untuk bekerja dalam 'team' dan dikhawatirkan minat dan perhatian siswa akan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa.

Sedangkan Group Learning atau Cooperative Learning adalah pembelajaran yang dilakukan secara beregu atau berkelompok, baik regu kelompok besar maupun kelompok kecil. Biasanya dalam satu kelompok akan ada seorang atau beberapa orang yang berperan sebagai guru. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan belajar secara individual, setiap individu peserta belajar dianggap sama. Walaupun biasanya peserta belajar dalam kelompok tersebut memiliki latar belakang kemampuan akademik, ras, jenis kelamin yang berbeda-beda. Penggunaan pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus meningkatkan kemampuan hubungan sosial, dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah, selain mengintegrasi pengetahuan dan keterampilan, siswa juga dapat belajar untuk menerima kekurangan orang lain. Karena dalam strategi ini setiap individu akan dituntut untuk memecahkan masalah dengan bekerjasama dan mengembangkan kemampuannya sebagai satu kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Contoh penerapan dari strategi ini adalah tutor sebaya.




diajukan untuk memenuhi Quiz Mata Kuliah: Pengembangan Sistem Pembelajaran @ edmodo