Konsep Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Konsep
Model Pembelajaran
|
Suatu
bentuk atau pola yang menggambarkan rencana pembelajaran. Model pembelajaran
akan menjadi pegangan guru di kelas untuk merancang bahan pembelajaran dan sebagai
alat yang dapat membimbing proses
pembelajaran. Di dalamnya terdapat strategi pencapaian kompetensi dengan
berbagai pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Sedangkan penggunaan
metode pembelajaran bersifat optional
atau pilihan. Guru boleh memilih model pembelajaran yang akan digunakannya
sesuai dengan identifikasi situasi, kondisi dan tujuan pendidikan yang akan
dicapai.
|
Konsep
Pendekatan Pembelajaran
|
Pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran akan berpengaruh pada metode yang
diterapkan guru di dalam kelas dan fokus dari suatu pembelajaran. Menurut Roy
Kellen terdapat dua pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat
pada siswa (student-centered approaches)
dan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches). Pembelajaran yang berpusat pada siswa menuntut siswa aktif
dalam pembelajaran karena memandang siswa sebagai subyek belajar sehingga
menurunkan strategi pembelajaran inquiry-discovery
dan pembelajaran induktif. Sedangkan, pendekatan yang berpusat pada guru
menempatkan siswa sebagai obyek belajar dan menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran expository.
|
Konsep
Metode Pembelajaran
|
Metode pembelajaran merupakan suatu penjabaran dari pendekatan. Satu
pendekatan pembelajaran dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode
adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan, termasuk
di dalamnya adalah teknik dan taktik mengajar.
|
Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitin kelompok disusun oleh Herbert Thelen berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis.
- Mempunyai misi atau tujuan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengambangkan proses berpikir induktif.
- Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
- Memiliki empat bagian model sebagai pedoman praktis bila guru akan menerapkan suatu model pembelajaran, yaitu:
- Urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax)
- Adanya prinsip-prinsip reaksi
- Sistem sosial
- Sistem pendukung
- Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran, meliputi: 1)Dampak pembelajaran; hasil belajar yang dapat diukur. 2) Dampak pengiring; hasil belajar jangka panjang.
- Membuat persiapan mengajar (instructional design) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
o
Model
Interaksi Sosial
Didasari oleh teori beljar Gestalt (field theory). Model interaksi sosial
menaruh perhatian pada hubungan individu yang harmonis dengan masyarakat (learning to life together). Model ini
memandang pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh,
bukan bagian-bagian. Sedangkan strategi pembelajaran yang mencakup di dalamnya
adalah kerja kelompok, pertemuan kelas dengan tujuan untuk mengembangkan
pemahaman diri dan rasa tanggung jawab, social inquiry untuk mengambangkan
kemampua pemecahan masalah sosial dengan berpikir logis, bermain peran simulasi
sosial untuk membantu siswa menemukan nilai sosial maupun nilai pribadi dari
berbagai kenyataan sosial.
o
Model
Pemrosesan Informasi
Berdasarkan pada teori belajar kognitif dari
Piaget dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Teori ini dipelopori oleh Robert M. Gagne dengan
merujuk kemampuan pemroses informasi pada cara mengumpukan atau menerima
stimuli dari lingkungn mengorganisasi data verbal dan visual. Asumsinya adalah
pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam pembelajaran.
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara
kondisi internal (keadaan individu, proses kognitif) dan kondisi eksternal
(rangsangan dari lingkungan) sehingga menghasilkan hasil belajar. Model ini
merumuskan human capabilities yang
merupakan keluaran dari pemrosesan informasi, yaitu: (1) informasi verbal; (2)
keckapan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap; (5) kecakapan motorik.
Sedangkan model pemrosesan informasi mencakup di dalamnya beberapa strategi
pembelajaran di antaranya: mengajar induktif, latihan inquiry, Inquiry
keilmuan, pembentukan konsep, model pengembangan dan Advanced Organizer Model.
o
Model
Personal
Didasari oleh teori Humanistik dari berbagai tokoh
kumanistik diantaranya Abraham Maslow dan Arthur Comb, yaitu berorientasi terhadap
pengembangan diri individu. Perhatian utamanya adalah emosional siswa untuk
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Menurut teori ini
guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif agar siswa merasa
bebas dalam mengembangkan dirinya, baik secara emosional maupun intelektual.
Model pembelajaran ini di dalamnya meliputi
beberapa strategi pembelajaran, yaitu: (1) pembelajaran non-direktif untuk
membentuk kemampuan dan perkembangan pribadi; (2) latihan kesadaran untuk meningkatkan
kemampuan interpersonal; (3) sintetik untuk mengambangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah dan (4) sistem konseptual untuk meningkatkan kompleksitas
dasar pribadi yang luwes.
o
Model
Modifikasi Tingkah Laku
Model ini didasari oleh teori belajar
behavioristik, menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku
yang tidak dapat diamati. Dalam implementasinya, dikenal pemberian reward sebagai bagian dari reinforcement pendukung, pemberian punishment sebagai negative reinforcement dan penerapan prinsip pembelajaran
individual terhadap pembelajaran klasikal.
Model pembelajaran ini di dalamnya meliputi
berbagai strategi pembelajaran, yaitu: (1) manajemen kontingensi untuk
mengembangkan kemampuan konseptual; (2) kontrol diri untuk mengembangkan
keterampilan sosial; (3) relaksasi untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan;
(4) pengurangan ketegangan untuk mengalihkan pada kepekaan situasi sosial; (5) latihan
asertif desentisasi untuk memberikan umpan ekspresi perasaan secara langsung dan
spontan dalam situasi sosial; (6) latihan langsung untuk menerpkan pola-pola
perilaku dan keterampilan.
Pola pembelajaran dilihat dari penggunaan media
® Pola Pembelajaran Tradisional I
Pola ini banyak diterapkan, dimana guru berperan
sebagi satu-satunya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya dalam
pembelajaran langsung dan pembelajaran klasikal dimana transfer informasi
langsung dari guru kepada siswa tanpa perantara.
® Pola Pembelajaran Tradisional II
Proses transfer ilmu disini dalam pembelajaran
langsung dimana guru dan siswa beratatap muka, tetapi peran guru tidak lagi
sebagai satu-satunya yang menyampaikan informasi dari awal sampai akhir. Dalam prosesnya
guru dibantu dengan media (baik visual, audio, maupun audiovisual) atau alat
peraga yang dapat membantu siswa menerima informasi menjadi lebih
mennyenangkan. Pembelajaran dengan pola ini misalnya guru menyajikan video atau
rekaman suara tentang sejarah.
Pada pola pembelajaran ini guru tidak lagi menjadi
satu-satunya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dapat memperoleh
informasi dari majalah, modul, televisi edukasi, atau bisa dengan guru
menyajikan media audio, visual maupun audiovisual ke dalam kelas. Peran guru
tidak lagi hanya sebagai transmitter
tetapi ia harus mulai sebagai director of
learning yaitu sebagai pengelola belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar
siswa melalui pemanfaatan dan optimalisasi berbagai sumber belajar. Disini
peran media dan guru memiliki peran yang sama, bukan lagi hanya melengkapi atau
membantu. Misalnya dalam pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi e-learning.
® Pola Pembelajaran Bermedia
Pada pola pembelajaran bermedia peran guru
digantikan dengan media, sehingga media sebagai sumber informasi utama dalam
kegiatan pembelajaran. Di sini peran guru hanya sebagai fasilitator belajar
saja. Seperti halnya penerapan pembelajaran berbasis komputer (computer-based learning).
Diajukan untuk syarat Ujian Tengah Semester mata kuliah Model Pembelajaran